Sekian tahun tinggal di Palembang,
aku gak pernah menginjakkan kaki ke Pulo Kemaro. Salah satu tempat wisata yang
cukup terkenal di Palembang, menurutku. Hari itu, minggu pagi aku mendapatkan
undangan untuk ikut launching produk
terbaru dari Cameraphone, Oppo. Acara
launching dimulai dari pagi di Kuto Besak Theater Restaurant. Kami
diperlihatkan produk terbaru dari Oppo
yang akan menyebar secara serentak di seluruh Indonesia beberapa hari
kedepannya. Selesai solat zuhur, kami dibekali satu Cameraphone dari Oppo
untuk menemani perjalanan kami menuju Pulo Kemaro!!!! Wah bahagianya aku saat
itu.
Saat itu mungkin ada seratus orang
yang ikut menyebrang ke Pulo Kemaro, dari media partner maupun kru Oppo sendiri. Perjalanan sekitar 30
menit menggunakan Kapal Putri Kembang Dadar. Sesampainya di Pulo Kemaro ini,
suasana kental sekali dengan nuansa merah klenteng. Lampion-lampion tertata
rapi mengikuti tapak jalan bergantungan.
|
Pagoda 9 Lantai, tampak samping |
Pulo Kemaro ini penyebutanku saja
yang Palembang asli, nama sebenarnya Pulau Kemaro yang terkenal dengan Pagoda
tingkat 9 dan pohon cintanya. Jarak dari Jembatan Ampera sekitar 6 km yang
besebrangan langsung dengan PT.Pusri. Untuk sampai disini bisa menyebrang
melalui Dermaga BKB atau juga Dermaga yang ada di PT.Pusri. Untuk menyebrang
dengan kapal biasa atau getek sekitar 200K untuk perjalanan pulang pergi. Setiap
tahun baru Imlek akan ada acara Cap Go Meh di Pulo Kemaro dan biasanya akan ada
Kapal Tongkang yang memberikan penyebrangan gratis kesana. Saat itu juga
biasanya pintu Pagoda dibuka untuk umum.
Selain Pagoda yang dibangun tahun
2006 lalu, di Pulo Kemaro terdapat Vihara Cina dengan nama Klenteng Hok Tjing
Rio atau lebih dikenal dengan nama Klenteng Kuan Im dibangun sejak 1962. Di
depan Klenteng ini terdapat 3 buah makan, makam Tan Bun An (Pangeran Cina), Siti
Fatimah (Putri Raja Palembang) dan pengawal sang Pangeran. Pulau ini terkenal
dengan kisah cinta sang Pangeran dan Putri yang konon tenggelam di Sungai Musi.
Ada juga Pohon Cinta yang melambaangkan cinta sejati, apabila ada pasangan yang
menuliskan namanya di pohon ini katanya akan langgeng sampe nikah. But we know
guys, nyoret-nyoret pohon itu gak dibenarkan.
| |
|
|
|
Tempat beribadat Umat Budha |
|
|
|
Disana juga terdapat tempat makan,
ada beberapa pedagang dogan, air mineral dan makanan. Kebersihan Pulau ini
menurutku sedikit tidak terawat dan masih berantakan. Ada beberapa fasilitas
yang sepertinya sudah rusak, seperti tempat sampah dan keran air minum atau
keran tempat cuci tangan gitu..
|
Tempat Pembakaran kertas |
|
Setiap sisinya diambar dengan sangat cantik |
|
Harumi dipintu samping Vihara |
|
Pulo Kemaro menghadap Sungai Musi |
|
Patung yang terdapat disisi kiri Pagoda |
|
Tuna Wisma yang seharusnya lebih diperhatikan lagi oleh Pemerintah^^ |
Perjalanan yang menyenangkan. Kalo orang
bilang cinta tak butuh alasan. Aku selalu meyakini kalo cinta butuh alasan.
Jalan-jalanlah, kenali lingkunganmu, telusuri tempat tinggalmu, tempat dimana
kenangan tumbuh bersama kembangmu. Lalu perlahan akan kamu temui alasan kenapa
Palembang harus kamu cintai.
Cinta butuh alasan – Harumi. ^^
|
Sungai Musi sebagai Jalur Transportasi, juga wisata |
|
Sepanjang jalan di BKB yang sekarang udah rapi dan bersih! |
Ayok jalan-jalan, ayok ke Pulo Kemaro!!!!
Wassalammualaikum.
Comments
Post a Comment