Salah satu senja
terbaik, di Ujung Pandaran..
Senja yang
disadari memikat saat terlepas
Senja yang indah
karena makna ringkas
Rindu tidak
berat
Hanya rumit
Halooooo...
Assalammualaikum^^
Hari itu aku
mendapatkan whatsapp dari salah satu
temen volunteer yang sudah dewa dalam
menata kata dan perasaan. Hahaha. Info mengenai Ekspedisi Nusantara Jaya 2017
didapat dari Kak Dikaa!!! Idola sesegadis di Palembang. Aku yang polos dan
malas ini, sampai dengan H-1 penutupan pendaftaran belum juga sempat mendaftar dan melengkapi
berkas. Pikirku seperti biasa, yasudahlah mungkin lain kali.
Sampai
akhirnya pengumuman dari ENJ yang pertama keluar, ada beberapa teman yang lulus
dan ada yang belum lulus. Mendapat kabar jika akan dibuka lagi sampai beberapa
hari kedepannya. Mungkinnn, ini takdirku. Buru-buru mengurus beberapa berkas
yang dibutuhkan. Sampai akhirnya masih juga... mengurus surat keterangan
dokter, ngerprint surat pernyataan di Hari Minggu. Hari terakhir pendaftaraan
dan ditutup pukul 4 Sore. The power of
kepepet. Untuk essay memang sudah
dipersiapkan.
Awalnya
aku tertarik untuk ke Aceh, tapi... Aku rasa belum saatnya. Terus ke Sulawesi,
tiketnya lumayannnn. Karena sudah tau dari temen kalo program ini hanya
memberikan uang saku dan makan selama di penempatan (berasa pm) Haha. Ada
ajakan ke Bali, but I still remember..
the last time I was there. Gak ada makanan yang bisa masuk ke mulut. Gak
ada air yang bisa diteguk sempurna. Aku mau aman.
Jadilah,
Kalimantan Tengah. Iya, Palangkaraya.
Pilihan
yang tepat menurutku. Lumayan.
Pengumuman
tau dari temen. Aku lulus. Alhamdulillah.
Setelah
pengumuman, kami team Ekspedisi Nusantara Jaya Kalimantan Tengah membuat grup
WA. Digrup ini kami menentukan Ketua Team. Aku lupa gimana prosesnya karena
waktu itu cuma ikut-ikutan dan aku tidak terlalu peduli. Sampai akhirnya, kami
mulai menentukan hari keberangkatan. Awalnya minggu kedua September, lalu
dipercepat menjadi awal September. Ini sebenernya jadi salah satu kekesalanku.
Karena hasil diskusi yang sudah final, diubah karena salah dua orang. Tapi
seperti itulah....
Jadwal
keberangkatanku sudah disusun rapi, sampai akhirnya ada kabar bahwa wisuda akan
diundur. Awalnya, cuek dan gak mau percaya. Masa sih acara seakbar wisuda bisa
diundur? H-7? Gak masuk akal. Tapi, itu nyata. Terjadi. Dari tanggal 27 Agustus
jadi 10 September. Sedangkan ENJ 1-10 September. My pretty heels... Serangkaian acara wisuda, seperti malam
pelepasan dan pemandian calon alumni harus ditinggal. Panitia yang gagal
dateng, kan lucu. Setelah dipikirkan dan memikirkannya. Aku memutuskan untuk
pulang ekpedisi duluan.
Singkat
cerita, karena tidak akan ada waktu liburan setelah ekspedisi. Aku buru-buru
membeli tiket ke Bandung, untuk sejanak rehat dari urusan kampus. Seharusnya
langsung ke Jogja, karena temen di Jogja lagi sibuk jadilah Bandung yang
kupilih. Dua hari di Bandung, menuju Jogja menggunakan kereta api. For the first time naik kereta api untuk
rute jauh. Sendirian. Kena macet
lagi. Sampe stasiun 10 menit sebelum jadwal keberangkatan, ngeprint tiket terus lari-lari menuju gerbong. Alhamdulillah gak
telat, kereta baru jalan setelah telat 4 menit dari jadwal keberangkatan.
Tiba
di Jogja tengah malem, dijemput sama si Akbar. Awalnya aku kira si Akbar ini
anak Jogja. Bakalan diajak ke rumahnya, ketemu Ibunya. Wkwk. Ternyata kita
nginep di Wisma Anak Sulawesi Selatan deket Fave Hotel. Di Jogja janjian ketemu
dengan Anita dan Pras juga, kita team acaranya ENJ Kalteng. Keluar tengah malem
nyari makan di jalanan Jogja. Dua hari di Jogja keliling-keliling bentar, do the best thing in the world. Yakk,
shopping. HAHAHA. Jogja kali itu beneran cuma singgah, padahal kalo emang
diinget-inget banyak banget tempat yang pengen dikunjungi. Mungkin lain kali.
Udah
sepanjang ini, belom ada bahas ENJnya. Aku tipikal curhaterss banget yak. No more secret.
Via
Lempuyangan menuju Surabaya. Surabaya menyambut dengan ramah, kami menumpang
dengan anak pramuka UIN Sunan Ampel yang super duper baik banget. Ini serius.
Mereka keren banget dalam memuliakan tamu! Semoga bisa balik ke Surabaya lagi.
Jalan-jalan ke taman kota dan tugu Hiu dan Buaya itu loh. Ah... harus balik
lagi ini.
Flight
to Palangkaraya...
Sampe
siang hari, panas, gak ada yang jemput (manja) terus kotanya sepi sekaliiii.
Singkatnya kita berempat sampe di meet
point. Ketemu Kak Shihab dan Anggie. Mencicipi penganan khas Kalimantan
Barat. Lalu Albert, Fenta dan Chris dateng ke sanggar pramuka UPR. Yang lain
mulai dateng sampe akhirnya kita kumpul semua lepas magrib. Perkenalan singkat,
kita mulai membahas mengenai persiapan keberangkaatan dari setiap divisi.
Kesiapan program. Jadi dari keseluruhan anggota ENJ KalTeng 2017, kita terbagi
ke beberapa divisi untuk masing-masing memiliki program kerja.
Hari pertama di Palangkaraya dan Diskusi pertama ENJ Kaltteng 2017. |
Divisi
Pendidikan dengan Kelas Inspirasi dan Outbond,
divisi kesehatan dengan pengecekan kesehatan gratis dan divisi fundrising dengan membagikan donasi ke
warga Desa Ujung Pandaran. Setelah berdiskusi, besoknya kita langsung berangkat
menuju Desa untuk Ekspedisi. Sampai di desa dini hari, iya dini, gelap gulita,
dingin tapi berhambur bintang di langit. Bahagia~
Kami
awali hari raya idul adha dengan menyeduh mie dan berbagi, pengalaman pertama
hari raya dengan penuh kesederhanaan dan rasa lapar. Setelah itu kami
berkunjung ke kantor desa untuk menyampaikan maksud dan tujuan kami. Seperti
biasa sambutan orang-orang yang jauh dari riuh kota selalu ramah, ajaibnya kami
pun dipersilahkan menginap di kantor desa. Karena kebetulan, kantor sedang
libur untuk beberapa hari kedepan.
Foto setelah Pembukaan resmi ENJ Kalteng 2017, bersama stakeholder Desa Ujung Pandaran |
Suasana Kantor, tempat bernaung selama di Desa Ujung Pandaran |
Hari
pertama kami mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga Desa Ujung
Pandaran, sekaligus menyalurkan donasi pakaian. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
Team Kesehatan berupa pengecekan tensi, denyut nadi dan berat badan. Banyak
sekali Ibu-ibu yang mengeluhkan kondisi kesehatannya. Karena saat itu satu hari
setelah idul adha, banyak warga tensi darahnya cukup tinggi. Keluhannya,
pusing-pusing. Pakaian yang adapun menjadi rebutan warga.
Pemeriksaan Tensi oleh Team Kesehatan ENJ Kalteng 2017 |
Asisten Kesehatan, dengan tugas mencatat Sistole-diastole dan denyutan nadi |
Bersama warga Desa Ujung Pandaran |
Perempuan-perempuan
desa ini memakai sejenis bedak, entah apa sebutan untuk bedak ini, aku sudah searching tetep gak nemu. Dari
pengamatan singkatku bedak ini berfungsi melindungi wajah dari sinar UVA dan
UVB. Biar muka adem dan cantik ya. Perempuanlah yah.. Karakter Ibu-ibunya juga,
Ibu yang suka investasi dengan membeli emas.
Hari
berikutnya dimulai dengan Kelas Inspirasi di SDN 1 Ujung Pandaran, aku,
Hariyandi dan Anita menjadi satu team untuk menginspirasi (gaya amat).
Menceritakan tentang cita-citaku lalu macam-macam cita yang ada di dunia dan
Indonesia khususnya. Bercerita tentang impian selalu menyadarkan kembali jalan
yang sudah jauh ditapaki ini...
Berbincang bersama Kepala Sekolah |
Team Kelas Inspirasi bersama siswa SDN 1 Ujung Pandaran |
Selagi
team Kelas Inspirasi mengenalkan cita serta cinta (cielah) di SDN 1 Ujung
Pandaran team kesehatan melakukan penyuluhan pada siswa SMP. Penyuluhan megenai
pentingnya perilaku hidup sehat, diawali dengan menjaga kebersihan tubuh.
Kak Fazrul menyampaikan penyuluhan PHBS |
Kegiatan Penyuluhan PHBS di SDN 1 Ujung Pandaran dan SMP Satu Atap-1 Teluk Sampit |
Foto Bersama para Guru |
Saat
di desa kami sering sekali berkeliling desa atau keluar desa untuk membeli kebutuhan
dengan menaiki mobil pick-up, pengalaman
baru, asik, disini jadi sering ngobrol ngarul sama Kak Shihab! Berbelanja
keluar desa, singgah di masjid, berniaga dengan orang Kalimantan. Tau kalo
telur disini, gak dijual per-kg. Tak pernah membayangkan sebelumnya, akan ada
hari yang penuh rindu saat diingat kembali.
Harumi naik Pick-up di Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 |
Setiap
malam hari setelah makan, kami melakukan evaluasi dan briefing singkat untuk kegiatan besoknya. Mungkin makan dengan
membentuk lingkaran, makan sebungkus berbagi dengan Muna, dengan segala
seadanya. Kegiatan ini yang mungkin paling sering aku rindu, saat terbatas dan
kita bersyukur, nikmat Allah sungguh bertambah. Walau ada kecewa dalam hatiku,
jauh sekali ke pesisir pantai tapi gak makan seafood, jujur saat itu hatiku jadi rapuh sekali (drama).
Kegiatan
selanjutnya adalah pembersihan daerah pesisir pantai bersama dengan para warga
desa dan pembuatan plang nama disetiap jalan yang ada di Desa Ujung
Pandaran. Proses pengerjaan plang ini, bener-bener menghabiskan waktu dan
tenaga, serta memperlihatkan kuatnya pemuda-pemuda Indonesia. Haha. Selain
kerja keras, kerja sama sangat dibutuhkan.
Proses pemotongan kayu untuk tiang. |
Diperhalus oleh Fenta |
Pengerjaan untuk mencetak Huruf di plang |
Pemasangan plang nama jalan |
Plang nama dari Team Ekspedisi Nusantara Jaya Kalimantan Tengah 2017 |
Karena
harus wisuda, iya harus dateng wisuda, pelepasan, yudisium, aku aakhirnya harus
pulang duluan. Pulang dari Desa Ujung Pandaran ke Palangkara, karena begitu
tidak mengenakkannya perasaan malam itu, aku tak sanggup mengingatnya dan
setelah dipikir-pikir singakat banget waktu di Palangkaraya ini, udah kayak
orang kaya aja berkunjung singkat gini. Suka sedih kalo dipikirin. Someday I’ll be back Central Borneo!!
Kegiatan
terus berlanjut...
Bermain bersama anak-anak SDN 1 Ujung Pandaran |
Memindahkan air dari gelas |
Ini main apa ya??? |
Menyusun kata |
Kegiatan bermain bersama selesai |
Focus Group Discussion
bersama para pemuda dan stake holder Desa Ujung Pandaran berjalan lancar dan
membuahkan ide-ide cemerlang terutama dibidang pariwisata.
FGD |
Beberapa point hasil FGD |
Ekspedisi
Nusantara Jaya adalah program pengabdian singkat ke daerah pesisir di seluruh
Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenko Kemaritiman RI. Dari ENJ
teman-temanku bertambah, ilmuku insyaallah, rinduku jangan ditanya. Untuk
melakukan sesuatu, kita hanya perlu memulainya. Indahnya keberagaman, hanya
omong kosong jika kau hanya diam di kamar. Eloknya negeri hanya khayalan jika
kau takut berpergian. Keluarlah dari zona itu, zona nyaman atau zona rumit yang
kau buat karena salah memperlakukan diri, kenali dirimu, kenali temanmu, kenali
lingkunganmu, kenali negeri ini. Yok jadi bagian dari ujung-ujung tombak
program-program pemerintah, awalnya tak apa jika tumpul, biar ketulusan dan
waktu bersama mengasah kemampuanmu!
Akhirnya
selesai juga!
Wassalammualaikum.
Comments
Post a Comment