Pekan lalu, seorang teman di dunia relawan tiba-tiba mengajakku untuk menjadi dokumentator sebuah kegiatan.
"Kak, mau jadi dokumentator gak?"
"Kapan nih, kegiatan apa?"
"Senin sampai Rabu, Kak. Kegiatannya tentang neurosains, yang waktu itu pernah aku ceritain."
Ajakan via Whatshapp itu membuatku penasaran sekali, apa sih neurosains? Ohhh, pasti nih menyangkut saraf. Aku menerima tawaran temanku, karena sudah tahu kegiatan itu pesertanya adalah anak-anak. Lumayankan bisa belajar hal baru, terutama neurosains.
Apa itu Neurosains?
Aku pun semakin penasaran apa sih neurosains? Sampai akhirnya mengajak diskusi salah satu temanku yang sedang S-2 jurusan Psikologi Profesi Klinis. Yha, aku kira neurosains adalah salah satu cabang ilmu kalo gak Kedokteran mungkin Psikologi. Dari temanku, aku mendapat gambaran mengenai neurosains, tentang ilmu yang sedang gandrungnya di era industri 4.0.
"Ambil aja foto candid, yang natural" ujar temanku berpesan melalui chat whatsapp.
Neurosains merupakan cabang ilmu pendidikan yang mempelajari otak dan sistem saraf atau ilmu yang mengkaji mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan dan kaitannya dengan pembelajaran. Itulah kesimpulan yang aku dapatkan setelah membaca beberapa jurnal.
Jujur saja, sejak bekerja sebagai program officer untuk pendampingan psikososial di Sulawesi Tengah, aku memiliki ketertarikan dengan anak dan segala hal yang membentuk mereka. Tentang haknya, tentang pola asuh seharusnya dan sampai ketemu dengan neurosains ini.
Anak-anak adalah generasi penerus, dari Ayah dan Ibu. Terlebih lagi bagi nusa dan bangsa. Untuk dunia yang kian pesat kemajuannya, dari segi ilmu dan teknologi. Keinginan memiliki anak, bukan hanya sekadar keinginan yang begitu saja. Namun suatu pilihan yang harus diiringi ilmu-ilmu dan usaha yang maksimal. Agar kelak anak-anak mendapatkan haknya, tumbuh dengan baik dan siap menjadi manusia cerdas yang berakhlak. Tentu dong.. Untuk itu kita perlu ilmunya.
Rasanya, gelas kosongku sedikit terisi. Walau masih banyak tanda tanya. Yang pasti, menjadi orang tua memerlukan persiapan, banyak persiapan. Dari ilmu, mental dan juga material. Karena kita bukan hanya sekadar melahirkan anak, namun juga satu generasi baru, yang akan menjadi manusia, yang memimpin, yang peduli dan bersaing secara sehat.
Jujur saja, sejak bekerja sebagai program officer untuk pendampingan psikososial di Sulawesi Tengah, aku memiliki ketertarikan dengan anak dan segala hal yang membentuk mereka. Tentang haknya, tentang pola asuh seharusnya dan sampai ketemu dengan neurosains ini.
Anak-anak adalah generasi penerus, dari Ayah dan Ibu. Terlebih lagi bagi nusa dan bangsa. Untuk dunia yang kian pesat kemajuannya, dari segi ilmu dan teknologi. Keinginan memiliki anak, bukan hanya sekadar keinginan yang begitu saja. Namun suatu pilihan yang harus diiringi ilmu-ilmu dan usaha yang maksimal. Agar kelak anak-anak mendapatkan haknya, tumbuh dengan baik dan siap menjadi manusia cerdas yang berakhlak. Tentu dong.. Untuk itu kita perlu ilmunya.
Neurosains dan Tumbuh Kembang Anak
Budaya dan cara kita mengajari otak kita untuk berperilaku, memainkan peran besar dalam membentuk otak kita. - Louann Brizendine.
Setiap anak memiliki kebiasaan yang berbeda, dalam sifat dan sikap. Salah satu hal yang mempengaruhinya adalah ingatan. Ingatan merupakan hal yang dapat tersensor oleh seluruh sensor tubuh yang kemudian memiliki daya tarik, dirasa berguna dan berulang-ulang prosesnya. Hal ini tertanam di otak bagian hipocampus yang disebut long term memory. Untuk lebih detailnya gambar di bawah ini akan menjelaskan proses terbentuknya ingatan atau memori.
Vigor Holiday Program
Kebanyakan orang tua mungkin masih bingung untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak bukan hanya tentang asupan gizi namun juga tentang tumbuh kembang otak yang dipengaruhi dari faktor lingkungan. Banyak hal memang yang harus dipersiapkan, dilihat lebih teliti oleh para ahlinya.
Saat ini Vigor Hub memiliki banyak program untuk membantu para orang tua melihat tumbuh kembang si anak. Baik secara fisik ataupun psikologis. Program yang disusun secara details dan juga fun.
Salah satunya adalah vigor Holiday Program. Program yang dilaksanakan saat liburan sekolah, bukan hanya sekadar mengisi waktu luang namun juga belajar banyak hal baru.
Hari pertama, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan usia. Anak-anak akan diberikan tugasnya masing-masing untuk membuat sandwich dan minuman. Sebelum melakukan kegiatan, anak-anak diberikan contoh langsung proses pembuatan makanan dan minumannya. Setiap kelompoknya saling berkaitan dan setiap orang dalam kelompok saling bekerja sama.
Kegiatan berlangsung penuh antusias, anak-anak memperhatikan demo lalu menjalankan urutan intruksi membuat makanan dan minumannya. Anak-anak juga belajar menggunakan pisau, menyelaraskan mata dan gerakan tangan, belajar untuk fokus. Anak-anak belajar untuk saling mengingatkan. Selain itu, anak-anak juga diajarkan melipat tisu dan menggunakan alat makan dengan baik dan benar.
Setelah melakukan kegiatan kelompok, pada hari kedua anak-anak melakukan lebih banyak gerakan.
Gerakan yang dilakukan untuk melatih keseimbangan tubuh dan kepatuhan untuk mengikuti instruksi.
Banyak sekali media yang digunakan untuk melatih motorik anak-anak, pun kegiatan yang dilakukan secara fun.
Anak-anak juga dilatih untuk memainkan stick drum dan bermain disk jokey. Dari kegiatan ini kita dapat melihat kemampuan anak-anak dalam mengkoordinasikan gerakan tangan dengan otak. Musik juga sangat baik untuk perkembangan emosi dan ingatan.
Hari terakhir, kegiatan dilakukan di dalam air. Wah bisa kebayang kan, betapa senangnya anak-anak melalukan kegiatan di dalam air. Mulai dari latihan pernapasan, senam dan bermain stick drum di dalam air sesuai dengan irama musik dan instruksi dari dr. Anne.
Salah satunya adalah vigor Holiday Program. Program yang dilaksanakan saat liburan sekolah, bukan hanya sekadar mengisi waktu luang namun juga belajar banyak hal baru.
Hari pertama, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan usia. Anak-anak akan diberikan tugasnya masing-masing untuk membuat sandwich dan minuman. Sebelum melakukan kegiatan, anak-anak diberikan contoh langsung proses pembuatan makanan dan minumannya. Setiap kelompoknya saling berkaitan dan setiap orang dalam kelompok saling bekerja sama.
Kegiatan berlangsung penuh antusias, anak-anak memperhatikan demo lalu menjalankan urutan intruksi membuat makanan dan minumannya. Anak-anak juga belajar menggunakan pisau, menyelaraskan mata dan gerakan tangan, belajar untuk fokus. Anak-anak belajar untuk saling mengingatkan. Selain itu, anak-anak juga diajarkan melipat tisu dan menggunakan alat makan dengan baik dan benar.
Setelah melakukan kegiatan kelompok, pada hari kedua anak-anak melakukan lebih banyak gerakan.
Banyak sekali media yang digunakan untuk melatih motorik anak-anak, pun kegiatan yang dilakukan secara fun.
Anak-anak juga dilatih untuk memainkan stick drum dan bermain disk jokey. Dari kegiatan ini kita dapat melihat kemampuan anak-anak dalam mengkoordinasikan gerakan tangan dengan otak. Musik juga sangat baik untuk perkembangan emosi dan ingatan.
Hari terakhir, kegiatan dilakukan di dalam air. Wah bisa kebayang kan, betapa senangnya anak-anak melalukan kegiatan di dalam air. Mulai dari latihan pernapasan, senam dan bermain stick drum di dalam air sesuai dengan irama musik dan instruksi dari dr. Anne.
Rasanya, gelas kosongku sedikit terisi. Walau masih banyak tanda tanya. Yang pasti, menjadi orang tua memerlukan persiapan, banyak persiapan. Dari ilmu, mental dan juga material. Karena kita bukan hanya sekadar melahirkan anak, namun juga satu generasi baru, yang akan menjadi manusia, yang memimpin, yang peduli dan bersaing secara sehat.
Kapan ya, ada yg nawarin aku (lagi): Mas, yok jadi dokumentator.. :D
ReplyDeleteSelain bisa ngelatih motret2 yg masih ala kadarnya, juga bisa menambah wawasan tentang apa yg didokumentasikan. :)
Bener sekali Mas, bisa nyimak gitu kegiatan anak-anak sekalian belajar hal baru..
DeleteKegiatan seperti vigor holiday program ini bagus banget untuk perkembangan anak ya, bisa nambah teman juga
ReplyDeleteBener banget Mba, sangat bagus untuk anak-anak. Yang pasti anak-anak have fun.
DeleteMungkin seru ya, jika acara begini digandeng dengan outbound. Jadi setelah outbound selesai anak gak hanya fresh saja, tapi juga bisa muncul silabusnya.
ReplyDeleteWah pastinya nih... jadi lebih banyak hal lagi yang bisa dikenalkan ke anak-anak. Dan banyak hal juga yang bisa kita lihat di diri si anak.
DeleteWah.. kegiatan Vigor Holiday Program ini seru banget ya. Anak-anak bisa bermain bersama dengan bahagia. Dan bisa melatihan perkembangan anak.
ReplyDeleteTerus yang jadi dokumentator juga asyik nih. Melihat keseruan mereka juga bisa sambil menyerap ilmunya.
Asiik banget Mba, sekalian bisa belajar hehe
DeletePerihal kegiatan ini sebenarnya bagus banget guna berkembangnya kemampuan anak. Aku sebenarnya pengen banget mengetahui apa yang sedang di lakukan dalam foto. Boleh nggak kak, kalau setiap foto di masukkan diberi caption. Setidaknya biar pembaca bisa tau lagi ngapain mereka.
ReplyDeleteTerima kasih ya Kak, nanti aku update untuk memperjelas ya..
DeleteAnak jalanan, panti atau gimana itu mb? Asyik ya mereka. Kegiatan yang bakal jadi ingatan yang menyenangkan. Memang anak-anak lebih efektif kalau belajarnya sambil bermain. Fun.
ReplyDeleteKebetulan ini anak-anak sekolah Mba Deris, iya, anak-anak kan suka yang fun-fun gituu kan ya.
DeleteWow aku jadi pengen ikutan juga kegiatan ini kayaknya bermanfaat juga untuk orang dewasa ya buat refreshing biar gak pikun
ReplyDeleteKitaaa buat aja Bu, untuk Ibu-bu..
DeleteSeru banget kayanya acaranya. Di palembang sendiri ada gak sih yang punya acara kaya gini? Kan seru buat menstimulasi anak2
ReplyDeleteKalo untuk di Palembang, rumi belum tahu sih Teh.. Yup, tapi Ibukk Dowi bisa juga ciptakan stimulasi di rumah.. seperti yang udah sering Teh Dewi lakuin. Hehe
DeleteSebagai calon (hot) daddy, aku merasa nista (((NISTA))) karena baru denger soal neurosains ini sekarang. Ternyata berhubungan erat dengan perkembangan anak ya! Infonya padat dan sangat berfaedah. Semoga bisa diterapkan nanti kalau udah punya anak heuheuheu.
ReplyDeleteHarus dong hot daddy! Hehe.
DeleteInfo yang bermanfaat tentang neurosain. Tumbuh kembang anak memang harus selalu jadi perhatian kita. Selamat siang mba Harumi.
ReplyDeleteTerima kasih Bu Elly sudah mampir..
DeleteSuka banget dengan line kalimat ini "Karena kita bukan hanya sekadar melahirkan anak, namun juga satu generasi baru, yang akan menjadi manusia, yang memimpin, yang peduli dan bersaing secara sehat" Dan menjadi orang tua juga tidak mudah. Karenanya butuh banyak sekali pengetahuan sebelum memutuskan untuk punya anak. Sharing yang bermanfaat. Terima Kasih, Rumi.
ReplyDeleteKembali Mba Nina, smeoga kita bisa jadi Ibu yang baik ya Mba.. Hehe
Deletebetul sekali harumi. Neurosains juga dipelajari di bidang psikologi. Kalau di kami mata kuliah itu namanya neuropsikologi. Memang kita juga mempelajari stuktur otak lalu bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak. Contohnya jika anak mengalami gangguan sistem syaraf tertentu, dampaknya ia jadi kesulitan dalam membaca atau menulis. Gangguan ini dimakanan dengan disleksia. Jadi perilaku anak yang abnormal seperti itu tentu harus dicari tahu spesifik akar masalahanya. Ternyata bukan karena penyebab lingkungan atau pola asuh saja, bisa jadi ada hal abnormal dalam struktur otak yang perlu untuk diketahui lebih dalam. Sama seperti juga gangguan autisme. Itu sebabnya ilmu psikologi sangat erat kaitannya dengan neurosains :)
ReplyDeleteHmmm....terima kasih sudah berbagi info bermanfaat, Rumi.
ReplyDeleteJadi pengingat dan pelajaran banget ini untuk nanti kalau sudah punya anak. Bahwa sekadar "ngasih makan" aja nggak cukup...
Menarik banget apalagi saat dibagian ingatan, hippocampus. Penyusutan hippocampus nyatanya bisa terjadi dikarenakan banyak faktor. Melihat aktivitas vigor holiday program membawa pemahaman bahwa kegiatan motorik kasar dan berkelompok bisa berefek baik bagi perkembangan otak terutama untuk si hippocampus. Jadi pengen ikutan, apakah kegiatan ini hanya untuk anak-anak saja? rasanya seru juga buat orang dewasa :)
ReplyDeleteNeurosains ya mbak uwah. Jadi, kadang yg sering saya lihat di tv kan sering tuh hilang ingatan (korban sinetron), ouh jadi yg ke ganggu adalah bagian neurosains nya dong. Alhamdulillah ilmu baru.
ReplyDeleteOiya jadi ingat sama Dory, di film finding nemo, yg punya ingatan pendek. Neurosains
itu nama ilmunya tho 😀
Wah... Bener2 pengetahuan baru dan sangat penting nih buat aku sebagai emak rempong. 😍 Makasih bagi infonya.
ReplyDeleteWah, terimakasih Rumi berkat postingan ini, pengetahuanku perihal neurosains dan tumbuh kembang anak jadi bertambah. BTW, Hari terakhir yang kegiatan dilakukan di dalam air mungkin kegiatan paling favorit bagi anak-anak
ReplyDeleteAku sama sekali abai apa itu neurosains. Dan baca ini baru ngerti dan tahu. Ilmu yang bermanfaat buat ((kelak)) jadi orang tua. Biar tahu tumbuh kembang anak. :")
ReplyDeleteJadi inget pelajaran sewaktu masih sma dulu, tentang syaraf hehehe.
ReplyDeleteAku suka banget dengerin musik dan main musik, mungkin karena itu ingatanku tetap terjaga apalagi sama mantan wkwk
Waah, itu kegiatannya buat anak usia berapa mulai bisa gabung? Seru ya jadi makin aware para emak kaya mbak ni �� Thank you for sharing, Rumi.
ReplyDelete